Efektivitas Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy Setting Kelompok untuk Peningkatan Kontrol Diri dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan siswa di sekolah terdapat siswa yang merokok, minuman keras, dan mininmnya pengetahuan siswa tentang penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba merupakan perilaku negatif/ irasional yang dapat merugikan diri pribadi dan orang lain. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kontrol diri siswa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah dengan menggunakan pendekatan rational emotive behavior threapy Setting kelompok Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas pendekatan rational emotive behavior threapy dalam meningkatkan kontrol diri siswa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen non–equivalent control group design dengan pretest dan posttest. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 dan VIII.4 di SMP Negeri 4 Padang Pariaman dengan sampel 20 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 10 orang sebagai kelompok eksperimen dan 10 orang sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dan dua sampel independen Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa pendekatan rational emotive behavior threapy efektif dalam meningkatkan kontrol diri siswa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Hal ini dapat dilihat dari angka probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed) 0.00 dengan bentuk lain (0.00 ≤ 0.05) dengan demikian dapat diartikan Ho ditolak dan Hi diterima. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam membuat program layanan setting kelompok, terutama penggunaan pendekatan rational emotive behavior threapy setting kelompok untuk meningkatkan kontrol diri siswa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Hendaknya pelaksanaan pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy Setting kelompok dapat lebih diintensifkan ke dalam bentuk program BK dan dirancang dengan sebaik-baiknya oleh konselor/guru BK.