Peran Aviation Security dalam Pengawasan dan Penanganan Dangerous Goods dan Prohibited Item di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya
DOI:
https://doi.org/10.55606/jcsr-politama.v2i5.4322Keywords:
Security Check Point, Dangerous Goods, Prohibited Items, Aviation SecurityAbstract
Tjilik Riwut Palangka Raya Airport is the largest airpot in Central Kalimantan Privince. This airport has a runway size of 2,500 x 45cm. this airport is managed by PT.Angkasa Pura II. Aviation Security (AVSEC) based on the regulation of the Director General of Air Transportation with Number: SKEP 2756/XII/2010 concerning procedures for checking the security of passengers,aircraft officers,and luggage transported by aircraft and individuals. Thes purpose of this study is to determine the differences between Security Check Point1 and Security Check Point 2 and to determine the work system of supervision and handling of Dangerous Goods and Prohibited Item at Tjilik Riwut Palngka Raya Airport. This research is a qualitative research with data collection techniques,namely observasion,documentation,and interview. Data analysis techniques used are data collection,data reduction,data presentasion, and drawing conclusions. The results of the research conducted by the researcher showed that there was nosignificant difference between Security Check Point 1 and Security Check Point 2 and the work system of Aviation Security officers was in accordance with existing procedures in the supervision and handling of Dangerous Goods and Prohibited Item.
Downloads
References
Abdulsyani. (2012). Sosiologi: Skematika, teori dan terapan. PT Bumi Aksara.
Bagus, M. (2017). Peran unit aviation security dalam pemeriksaan penumpang dan bagasi check-in di screening check point Bandar Udara Internasional Adisumarmo Solo (Tugas Akhir). Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD).
Hary Yanto, L. B. (2012). Evaluasi keamanan penumpang di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Jurnal Penelitian Perhubungan Udara, 262–281.
International Civil Aviation Organization (ICAO). Annex 14 Aerodrome.
International Civil Aviation Organization (ICAO). Document 9774.
International Civil Aviation Organization (ICAO). Document 9895.
Lexy, M. (2014). Metode penelitian kualitatif (Edisi Revisi). PT Remaja Rosdakarya.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 2756/XXI/2010 tentang tata cara pemeriksaan keamanan penumpang, petugas pesawat udara, dan barang bawaan yang diangkut dengan pesawat udara dan orang perseorangan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/2765/XXI/2010 Bab 1 Butir 9 Aviation Security. Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Perhubungan (KM Nomor 8 Tahun 2010) tentang program keselamatan penerbangan nasional.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang tatanan kebandaraan nasional.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2013 tentang keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 80 Tahun 2017 tentang program keamanan penerbangan nasional.
Setiadi, B. (2018). Peran aviation security dalam rangka menangkal upaya kejahatan penerbangan. Jurnal Ilmiah Kedirgantaraan, 34–46.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D. Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. (2009). Presiden Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan Penerbangan. (2001). Presiden Republik Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal of Creative Student Research
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.