KESENJANGAN DIGITAL PADA PESERTA PELATIHAN ONLINE PENDAMPING PRODUK HALAL

Authors

  • Arfah Sahabudin Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
  • Nursahdi Saleh Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
  • Rika Rahmawati Universitas Mathla’ul Anwar Banten

DOI:

https://doi.org/10.55606/jutiti.v2i2.431

Keywords:

Kesenjangan Digital, Pelatihan Online, Pelatihan Pendamping Produk Halal

Abstract

Penguasaan dan kemampuan mengakses teknologi digital menjadi hal yang wajar dan perlu saat ini. Masyarakat terdorong untuk adaptif menyesuaikan diri. Namun terjadinya kesenjangan digital (digital divide) menjadi salah satu faktor yang menghambat proses kegiatan yang dilakukan secara online. Termasuk hambatan yang ditemukan pada saat diadakannya pelatihan online. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kesenjangan digital dalam pelatihan online pendamping proses produk halal yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendamping Halal Universitas Pramita Indonesa. Pelatihan yang dilaksanakan secara online seharusnya mempermudah proses pelatihan sehingga lokasi pelatihan tidak lagi menjadi masalah karena registrasi dan penerbitan sertifikat halal kini berbasis website. Namun pada pelaksanaan pelatihan tidak semua calon pendamping mampu mengikuti instruksi saat simulasi dan praktek dengan memanfaatkan teknologi digital dengan lancar. Tidak semua calon pendamping berada dalam lokasi yang infrastruktur dan sarana prasarana tenologi digitalnya memadai. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya melalui penyebaran quesioner online dan  observasi langsung  terhadap 108 orang peserta Pelatihan Pendamping Produk Halal. Diperoleh first digital divide tertinggi terjadi pada ketersediaan fasilitas mengakses internet yang memadai yang dialami 11,1 % peserta pelatihan, sedangkan second digital divide tertinggi terjadi pada keterampilan dan pengalaman menggunakan teknologi digital oleh peserta pelatihan 70,8 % peserta pelatihan.

 

 

References

D. L. Tyas, A Djoko Budiyanto, and Alb. Joko Santoso, “Pengaruh Kekuatan Media Sosial dalam Pengembangan Kesenjangan Digital,” Sci. J. Informatics, vol. 2/2, 2015, doi: https://doi.org/10.15294/sji.v2i2.5083.

R. Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, “Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.,” Walisongo J. Inf. Technol., no. 1(2), p. 151, 2019, doi: https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.

L. (Eds. Rössler, P., Hoffner, C. A., & Zoonen, The International Encyclopedia of Media Effects. John Wiley & Sons, Inc, 2017. doi: https://doi.org/10.1002/9781118783764.

Gunawan, “Variations of Models and Learning Platforms for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period,” Indones. J. Teach. Educ., vol. 1(2), pp. 61–70, 2020.

I. Fajar, “Kesenjangan Digital Tingkat Ketiga pada Pemuda Pedesaan di Kabupaten Cianjur, Indonesia,” J. Komunikasi, Media dan Inform., vol. 10 Nomor 1, 2021, doi: http://10.31504/komunika.v9i1.4260.

W. 1980. Wojowasito dan Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Balai Pustaka., 1990.

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM,. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

T. A. (2008a). Robbins, Stephen P., Judge, Prilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat, 2008.

H. K. Mohajan, “Qualitative research methodology in social sciences and related subjects.,” J. Econ. Dev. Environ. People, vol. 7(1), p. 23, 2018, doi: https://doi.org/10.26458/jedep. v7i1.571.

K. F. Punch, Introduction to social research: quantitative and qualitative approaches. SAGE Publications, 2013.

Downloads

Published

2022-08-28

How to Cite

Arfah Sahabudin, Nursahdi Saleh, & Rika Rahmawati. (2022). KESENJANGAN DIGITAL PADA PESERTA PELATIHAN ONLINE PENDAMPING PRODUK HALAL. Jurnal Teknik Informatika Dan Teknologi Informasi, 2(2), 105–114. https://doi.org/10.55606/jutiti.v2i2.431

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.