Perlindungan Hukum terhadap Driver Maxim Akibat Pemesanan Orderan Fiktif/Penipuan Food and Goods and Delivery dengan Pembayaran COD pada Minimarket Kepada Costumer di Wilayah Kota Kupang
DOI:
https://doi.org/10.55606/jhpis.v3i3.3910Keywords:
Legal protection of ojol, Online fraud, Driver MaximAbstract
This research discusses the legal protection of maxim drivers due to fictitious order booking/fraud food and goods and delivery with cod payment at minimarkets to customers in the Kupang City Area. Through an empirical juristic approach, primary data is obtained through interviews, observations, and documentation studies. The results showed that the form of company action to help Driver partners affected by Fictitious orders after account blocking carried out by the Company by restoring the Driver's account The Maxim online motorcycle taxi recovered the Driver's account who reported the fictitious order to the Operations Office no later than 1 month after the auto suspension was obtained and it was proven that the Driver did not make the mistake. Maxim online ojek drivers who have reported themselves and fulfilled the submission requirements in the form of returning the reting scor on Maxim driver accounts that get a decrease in reting. Legal efforts made in tackling cases of fraud or fictitious orders by providing pre-emtif and preventive actions.
References
Al Chudri, A. F. (2019). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tindak Pidana Ordean Fiktif Pada Driver Greb Indonesia. Skripsi, UIN Sunan Ampel.
Al Rasyid, et al. (2021). Financial Feasibility Analysis Of Pekanbaru Gojek Driver. Retrieved from https://conference.ft.unand.ac.id/index.php/ace/ae2021/paper/view/1740
Augustti, V. W. P., & Sunarjo. (2018). Tanggung Jawab Perusahaan Transportasi Online terhadap Kerugian yang Diderita Pengemudi Gojek Melalui Fitur Go-Food. Jurnal Cakrawala Hukum, 9(1).
Aziza, K. S. (2018). Pemerintah Harus Dukung Transportasi Online Karena Serap Tenaga Kerja.
Azzahra, S. E., Murwadji, T., & Singadimedja, H. N. (2020). Akibat Hukum Pesanan Fiktif Oleh Konsumen Terhadap Pengemudi Ojek Online Ditinjau Dari Kuhperdata. Adil: Jurnal Hukum, 13(1).
Christ, G. R. (2023). Perlindungan Hukum Terhadap Driver Transportasi Online Dari Orderan Fiktif Di Kota Kupang (Studi Kasus: PT. Maxim Kota Kupang). Skripsi, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Dendi, S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Endang Purwaningsih. (2010). Hukum Bisnis. Bogor: Ghalia.
Lestari, A. (2018). Analisis pengaruh kepercayaan, harga dan promosi terhadap keputusan menggunakan jasa GoRide dan GrabBike (Studi kasus terhadap masyarakat Telanipura Kota Jambi).
Muflih, M. N. (2024). Perlindungan Hukum Bagi Jasa Transportasi Online Yang Mengalami Kerugian Akibat Orderan Fiktif Oleh Konsumen Pada Layanan Maxim Delivery. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, 11(2), 113-120.
Sukmayanti, M. S., & Sudirga, I. M. (2022). Perlindungan Hukum terhadap Driver Ojek Online yang Mengalami Kerugian Akibat Tindakan Konsumen yang Melakukan Pesanan Fiktif. Synotic Law: Jurnal Ilmu Hukum, 1(3), 182-184. Retrieved from https://ojs-synoticinstitute.com/index.php/SL
Umadi, H. (2015). Kendala dalam Menanggulangi Tindak Pidana Penipuan Transaksi Elektronik di Indonesia. Jurnal Wawasan Hukum, 33(2).
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Waluyo, B. (2017). Viktimologi Perlindungan Korban & Saksi. Jakarta: Sinar Grafika.
Wijaya, H. A., & Setiawan, D. A. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Korban Orderan Fiktif Ojek Online Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Prosiding Ilmu Hukum.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL HUKUM, POLITIK DAN ILMU SOSIAL
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
