Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Lembata Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Mangrove Berbasis Masyarakat

(Studi di Desa Merdeka Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata)

Authors

  • Markus Arianto Kia Wuwur Universitas Nusa Cendana
  • Saryono Yohanes Universitas Nusa Cendana
  • Hernimus Ratu Udju Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55606/jhpis.v3i2.3838

Keywords:

Effectiveness, Protection and Management, Mangrove

Abstract

The purpose of this research is to analyze the effectiveness of the implementation of Lembata Regency Regional Regulation Number 9 of 2015 concerning the protection and management of community-based mangrove areas (study in Merdeka Village, Lebatukan District, Lembata Regency). This research is empirical legal research, namely directly observing the research location to find out the facts that occur in the field. The research data sources are primary data and secondary data which are then analyzed descriptively qualitatively. The results showed that the implementation of Lembata Regency Regional Regulation Number 9 of 2015 concerning Protection and Management of Community-Based Mangrove Areas has not run effectively and efficiently, due to the lack of serious attention from the government to the protection and management of mangrove areas. The inhibiting factor in the implementation of Regional Regulation Number 9 of 2015 concerning Protection and Management of Community-Based Mangrove Areas is the lack of socialization carried out by the government and the lack of government roles and responsibilities in protecting and managing mangrove areas. 

References

Aksornkoae, S. (1993). Ecology and Management of Mangroves. Bangkok, Thailand: IUCN.

Ali, A. (2009). Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicalprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Penerbit Kencana.

Departemen Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (hal. 45). Jakarta: Balai Pustaka.

Diakses pada 12 Januari 2023, pukul 13:42 WITA, dari https://journal.uin-alauddin.ac.id

Diakses pada 12 Januari 2023, pukul 22:30 WITA, dari https://lindungihutan.co.id

Diakses pada 14 Januari 2023, dari https://rimbakita.com/hutan-bakau/

Harahab, N. (2010). Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir (hlm. 27). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hoessein, B. (2000). Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Otonomi Daerah Tingkat II (ringkasan hasil studi mandiri). Bisnis dan Birokrasi, 2.

Irawan, A. K. (2022, September 27). Penyebab dan Dampak Rusaknya Ekosistem Hutan Mangrove. Belajar Biologi. Diakses pada 27 September 2022, pukul 22:51 WITA, dari www.belajarbiologi.blogspot.com

Irwan, Z. D. (2010). Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya (hlm. 135). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irwansyah, dkk. (n.d.). Kajian Efektivitas Regulasi Pemanfaatan Hutan Mangrove Di Kabupaten Takalar (hlm. 5). Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar.

Juwaini, J. (2015). Mengawal Reformasi Mengokohkan Demokrasi (hlm. 97). Jakarta: Darussalam Publishing.

Kordi, M. G. H. K. (2012). Ekosistem Mangrove (Potensi Fungsi dan Pengelolaan). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Murhaini, S. (2012). Hukum Kehutanan Penegakan Hukum terhadap Kejahatan di Bidang Kehutanan (hal. 9). Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo.

Nurrochmat, D. R. (2010). Strategi Pengelolaan Hutan (hal. 39). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Peraturan Daerah Kabupaten Lembata Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lembata Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2011, Nomor: 14).

Peraturan Daerah Kabupaten Lembata Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Mangrove Berbasis Masyarakat (Lembaran Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2015, Nomor: 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lembata Nomor: 9).

Rahim, S., & Baderan, D. W. K. (2017). Hutan Mangrove Dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Deepublish.

Risnandar, C. (2022, September 27). Definisi hutan mangrove. Diakses pada 27 September 2022, pukul 22:29 WITA, dari https://brainly.co.id/tugas/7301751

Saengger, et al., dalam Irwan, Z. D. (2010). Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya (hlm. 138). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Salim, H. S. (2008). Dasar-Dasar Hukum Kehutanan (hlm. 40). Jakarta: Sinar Grafika.

Sayketi, M. R. A. (2008). Peran Masyarakat dalam Otonomi Daerah (hlm. 4). Klaten: Cempaka Putih.

Soerianegara, I., & Indrawan, A. (1998). Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sunggono, B. (1997). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Surandajang (2003). Pengelolaan Retribusi Pasar Untuk Meningkatkan pelayanan Publik Di Pasar Johar Semarang, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor: 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 5587).

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor: 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3888).

Usman, S. (2009). Dasar-dasar Sosiologi (hal. 13). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Published

2024-06-06

How to Cite

Markus Arianto Kia Wuwur, Saryono Yohanes, & Hernimus Ratu Udju. (2024). Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Lembata Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Mangrove Berbasis Masyarakat : (Studi di Desa Merdeka Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata). JURNAL HUKUM, POLITIK DAN ILMU SOSIAL, 3(2), 372–384. https://doi.org/10.55606/jhpis.v3i2.3838