Peran Satuan Bakti Pekerja Sosial dalam Penanganan Kasus Anak Terlantar di Kota Kupang Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Authors

  • Virda Christin Tafuli Universitas Nusa Cendana
  • Simplexius Asa Universitas Nusa Cendana
  • A. Resopijani Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55606/jhpis.v3i2.3813

Keywords:

Social Worker, Social Services, Neglected Children, Obstacles

Abstract

Abandoned children are a type of social welfare problem where the child's physical, mental and spiritual conditions are not met. Social workers have an important role in handling cases of abandoned children in accordance with Indonesian laws and regulations. This research aims to determine the role of the social work service unit in handling cases of abandoned children as well as the challenges and obstacles faced in handling cases of abandoned children. This research uses empirical research methods that are empirical juridical in nature. The sample was selected by purposive sampling, data collection techniques used interviews, observation and documentation review. Social workers strive to rescue children from dangerous environments, help provide temporary shelter if necessary, and collaborate with various parties to ensure the safety and welfare of children, in providing protection for abandoned children social workers identify children who are at risk of experiencing neglect, exploitation or violence, this is done through surveys, direct interactions, or reports from other parties, after identifying children at risk, social workers carry out an in-depth evaluation of their situation by conducting an assessment. The results of the research on the role of social workers in handling abandoned children, namely companions as facilitators and counselors, as service providers or liaisons and advocates, however there are several obstacles and challenges faced, namely unclear identity of children, complex conditions of children's families, long legal processes, limited resources and lack of public awareness.

References

Afilaily, N. (2022). Peran Sentra Batik Tulis dalam peningkatan pendapatan keluarga perempuan pengrajin dalam perspektif ekonomi Islam studi kasus di Batik Tulis Dermo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Ali, Z. (2009). Metode penelitian hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Asa, S. (2015). Kriminalisasi dalam peraturan daerah, studi terhadap PERDA penanggulangan HIV & AIDS. Yogyakarta: Lintang Books Publisher.

Asa, S. (2021). The study on additional criminal imposition through counseling compliance in domestic violence crime. Journal of Law and Legal Reform, 2(4), 553-568. https://doi.org/10.15294/jllr.v2i4.48113

Asa, S. (2022). Mengapa keadilan bagi penyalahguna narkoba perlu direstorasi?. Semarang: CV Aliena Media Dipantara.

Asa, S. (2022). Restorative justice & diversion for victimless crime, studi perbandingan penanganan penyalahgunaan narkotika: Indonesia, Australia, Portugal. Semarang: CV Aliena Media Dipantara.

Asa, S. (2022). Study of the verdict of Constitutional Court on regional leaders elections dispute in the Province of East Nusa Tenggara in 2018. Journal of Law and Legal Reform, 3(4). https://doi.org/10.15294/jllr.v3i4.59712

Bernadeta, V. B. (2018). Tinjauan psikologi hukum dalam perlindungan anak. Jakarta: Deepublish.

Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014, July 3). Program Kesejahteraan Sosial Anak. Diakses dari https://dinsos.jogjaprov.go.id/progam-kesejahteraan-sosial-anak/ pada 15 Juni 2023.

Efendi, J., & Ibrahim, J. (2016). Metode penelitian hukum normatif dan empiris. Depok: Prenadamedia Group.

Eleanora, F. N., & Rekso, M. R. (2021). Buku ajar hukum perlindungan anak dan perempuan. Malang: Madza Media.

Faisal, S., & Nursariani. (2018). Hukum perlindungan anak. Medan: CV Pustaka Prima.

Febriana, P., Tri Raharjo, S., & Irfan, M. (2016). Pelayanan sosial anak terlantar. Bandung: Unpad Press.

Maemunah. (2020). Perlindungan hukum anak jalanan. Yogyakarta: Deepublish.

Menteri Sosial Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Sosial No 30 tahun 2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.

Menteri Sosial Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Sosial Nomor 30 tahun 2011 tentang Syarat Pengangkatan Anak.

Menteri Sosial Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2020 tentang Rehabilitasi Sosial Dasar bagi Anak Terlantar.

Moleong, L. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad, J., & Tanamas, Z. (1999). Aspek hukum perlindungan anak dalam perspektif konvensi hak anak. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Nugrahaningsih, L. A., & Listyawati, A. (2019). Urgensi peran Saktipeksos dalam penanganan permasalahan anak di Kota Kupang. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta.

Nulhaqim, F. P., Soni, A., & Hidayat, E. N. (2015). Peran pekerja sosial dalam penanganan anak jalanan. DKI Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (1990). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak).

Rahakbauw, N. (2016). Faktor-faktor anak ditelantarkan dan dampaknya (Studi di Kota Ambon). Vol. 3(1).

Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Republik Indonesia. (1979). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Republik Indonesia. (2012). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia. (2019). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial.

Republik Indonesia. (2023). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Resopijani, A. (2023). Penegakan hukum tentang kasus perempuan dan anak berhadapan dengan hukum di Pesantren Hidayatulah, Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Artikel Jurnal: Universitas Nusacendana, Kupang. Diakses dari https://journal.mediapublikasi.id/index.php/amma

Satori, D., & Suryana, S. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Soemitro, R. B. (1985). Metode penelitian hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suyanto, B. (2010). Masalah sosial anak. Jakarta: Kencana.

Waringin, N. K., et al. (2018). Peran dinas sosial dalam menangani anak terlantar berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Vol. 7(1). Bali.

Published

2024-06-03

How to Cite

Virda Christin Tafuli, Simplexius Asa, & A. Resopijani. (2024). Peran Satuan Bakti Pekerja Sosial dalam Penanganan Kasus Anak Terlantar di Kota Kupang Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. JURNAL HUKUM, POLITIK DAN ILMU SOSIAL, 3(2), 295–314. https://doi.org/10.55606/jhpis.v3i2.3813