Rumah Lontiok sebagai Simbol Kehidupan Masyarakat Kampar
DOI:
https://doi.org/10.55606/jcsr-politama.v2i6.4623Keywords:
Culture, Kampar Community, Preservation, Revitalization, Rumah LontiokAbstract
Rumah Lontiokis a traditional house of the Kampar community that symbolizes cultural identity and philosophical values. Built for the first time in 1889 and utilized starting in 1900, this house is unique due to the absence of rooms, the presence of five symbolic levels, and water facilities for purification. This research aims to identify the cultural values embedded in Rumah Lontiok and promote its preservation. The method employed is descriptive qualitative, with direct observation conducted in Kampung Pulau Belimbing, Riau. The findings reveal that Rumah Lontiok holds high cultural significance, particularly regarding the philosophy of togetherness, harmony with nature, and spirituality. This traditional house is also supported by two legal foundations: customary values and local beliefs. However, modernization poses a threat to its existence, necessitating cultural revitalization to ensure Rumah Lontiok's preservation.
Downloads
References
Abdullah, S. (2018). Rumah Adat sebagai Simbol Sosial dan Budaya: Studi Kasus Rumah Lontiok di Kampar. Jurnal Penelitian Sosial Budaya, 24(2), 45–60.
Arianto, T. (2024). Realitas budaya masyarakat urban. Yayasan Tri Edukasi Ilmiah.
Astuti, T. F., Faizah, H., Elmustian, & Syafrial. (2023). The Belimbing Island Village and Lontiok House as Educational Media Based on Malay Culture. GAUNG: Jurnal Ragam Budaya Gemilang, 1(1), 39–48.
Damanik, P. (2017). Pelestarian Rumah Adat di Era Globalisasi. Jurnal Kebudayaan Indonesia, 32(1), 12–29.
Hakim, T. (2019). Strategi Pelestarian Rumah Tradisional di Indonesia. Jurnal Warisan Budaya, 8(2), 22–35.
Hasibuan, S., Rodliyah, I., Thalhah, S. Z., Ratnaningsih, P. W., & Mattunruang, A. A. (2022). Media penelitian kualitatif. Penerbit Tahta Media.
Hidayat, A. (2016). Ritual Adat Kampar dan Pelestarian Rumah Lontiok. Penerbit Budaya Nusantara.
Huda, M. (2017). Kearifan Lokal dalam Arsitektur Rumah Adat Kampar. Penerbit Budaya.
Nasution, R. (2019). Sistem Sosial dan Kekerabatan dalam Masyarakat Kampar. Universitas Sumatera Utara Press.
Putri, R. D. (2017). Makna Ornamen pada Rumah Lontiok. Jurnal Seni Dan Budaya, 10(3), 55–63.
Salam, N. E. (2018). Selembayung: Sejarah dan perkembangannya. Penerbit Taman Karya.
Sari, D., Faizah, H., Elmustian, & Syafrial. (2024). Nilai-Nilai Yang Terkandung pada Tangga Rumah Lontiok di Desa Pulau Belimbing. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 2337–2347.
Setiawan, R. (2017). Pelestarian Rumah Adat di Era Modern: Tantangan dan Peluang. Penerbit Budaya.
Suharto, H. (2009). Hukum Adat di Indonesia: Pelestarian dan Perlindungan Warisan Budaya. Pustaka Pembangunan.
Sukarto, T. (2014). Kepercayaan dan Adat Istiadat Masyarakat Kampar. Lembaga Penelitian Adat Indonesia.
Sulaiman, Z. (2020). Kepercayaan Lokal dan Rumah Adat Kampar. Penerbit Arsitektur Budaya.
Syafri, Z. (2018). Arsitektur Tradisional Melayu Riau: Studi Filosofi Rumah Lancang. Jurnal Budaya Dan Tradisi, 5(2), 34–45.
Wahyuni, L. (2021). Dampak Modernisasi pada Keberlanjutan Rumah Adat di Riau. Jurnal Peradaban, 15(4), 76–89.
Wulandari, D. (2024). Implementasi program pemajuan kebudayaan desa: tinjauan pemberdayaan masyarakat berbasis budaya. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(1), 20–34.
Yeni, S., Faizah, H., Elmustian, & Syafrial. (2024). Rumah Lontiok Sebagai Identitas Kebudayaan Masyarakat Ocu Kampar. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 2348–2357.
Yohana, N. Y., & Putra, W. W. (2020). Representasi Makna Simbol Ragam Hias pada Rumah Lontiok Kabupaten Kampar Riau (analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Makna Simbol Rumah Lontiok di Desa Ranah Air Tiris Kabupaten Kampar). Riau University.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal of Creative Student Research
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
