Aktivitas Antimalaria Ekstrak Sargassum Duplicatum terhadap Plasmodium Berghei Strain ANKA Secara in Vivo

Distance B Maatita; Abdul M Ukratalo; Dodikrisno E Manery

doi:10.55606/termometer.v2i3.4129

Authors

Distance B Maatita Universitas Pattimura Ambon
Abdul M Ukratalo Universitas Pattimura Ambon
Dodikrisno E Manery Universitas Pattimura Ambon

DOI:

https://doi.org/10.55606/termometer.v2i3.4129

Keywords:

Antimalarial, ED50, Parasitemia. P. Berghei, S. Duplicatum

Abstract

Malaria is a parasitic infection disease caused by Plasmodium and is a global health issue. The search for new antimalarial drugs from natural sources, such as plants, is ongoing to find effective alternatives. Sargassum duplicatum, a brown seaweed, has been known to possess various biological activities; however, its antimalarial potential has not been thoroughly explored. This study aims to evaluate the antimalarial activity of S. duplicatum extract against Plasmodium berghei strain ANKA in vivo in mice. This is an experimental study. A total of 16 mice were divided into 4 groups: a positive control group and groups infected with P. berghei and treated with S. duplicatum extract at doses of 10, 100, and 200 mg/g body weight. Antimalarial activity was measured based on parasitemia levels, percent inhibition, and ED₅₀ values. Parasitemia measurements were taken from day 0 to day 6 after treatment. The results showed that S. duplicatum extract inhibited the growth of P. berghei with parasitemia inhibition percentages of 65.32% at a dose of 10 mg/g body weight, 65.92% at a dose of 100 mg/g body weight, and 86.61% at a dose of 200 mg/g body weight. The ED₅₀ value of S. duplicatum extract was 2.770 mg/kg body weight in mice. The low ED₅₀ value indicates the extract’s potential as a promising antimalarial drug candidate.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, H. C., & Liberty, I. A. (2024). Buku monograf tinjauan molekuler: Deteksi & preventif resistensi malaria. Bening Media Publishing.

Astuti, N. W., & Fitrianingsih, S. P. (2022, August). Studi literatur aktivitas antimalaria tanaman Afrika (Vernonia amygdalina Del.). In Bandung Conference Series: Pharmacy (Vol. 2, No. 2, pp. 1088–1095). https://doi.org/10.29313/bcsp.v2i2.4815

Handiny, N. F., Km, M., Gusni Rahma, S. K. M., Epid, M., Rizyana, N. P., & Km, M. (2020). Buku ajar pengendalian vektor. Ahlimedia Book.

Harahab, S. R. Z., & Yenita. (2021). Uji efektivitas antibiotik ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan ekstrak habatussauda (Nigella sativa L.) terhadap penyembuhan luka sayat mencit jantan (Mus musculus L.) yang terinfeksi Staphylococcus aureus secara in vivo. Jurnal Ilmiah Kohesi, 5(2), 80–88.

Jabar, A. A., & Natasia, N. (2021). Potensi alga coklat (Sargassum polycystum C. Agardh) sebagai produk teh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia, 8(1), 80–94. https://doi.org/10.48177/bimfi.v8i1.70

Kaihena, M., Nindatu, M., & Ukratalo, A. M. (2023). Methanol extract Alstonia scholaris LR Br as hepatoprotective for mice (Mus musculus) infected with Plasmodium berghei ANKA strains. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(8), 6076–6083. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i8.4834

Kakisina, P., & Ukratalo, A. M. (2011). Efek ekstrak metanol kulit batang pohon pule (Alstonia scholaris LR Br) terhadap penurunan parasitemia mencit (Mus musculus) terinfeksi Plasmodium berghei Anka secara in vivo. Molucca Medica, 4(1), 49–60. https://doi.org/10.30598/biofaal.v4i1pp49-57

Kembauw, E. (2015). Keterkaitan sektor dan sistem produksi dalam peningkatan perekonomian di Provinsi Maluku. Titah Surga.

Kurniawan, R. P. (2019). Gambaran pemeriksaan malaria menggunakan rapid diagnostic test (RDT) di Puskesmas Tanjung Kasuari dan Remu Kota Sorong. Jurnal Inovasi Kesehatan, 1(1), 63–69.

Kustiah, S. U., Adrial, A., & Reza, M. (2020). Profil hematologik berdasarkan jenis Plasmodium pada pasien malaria di beberapa rumah sakit di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1S). https://doi.org/10.25077/jka.v9i1S.1167

La, E. O. J., & Kurnianta, P. D. M. (2019). Kajian senyawa aktif dan keamanan tanaman obat tradisional di Indonesia sebagai alternatif pengobatan malaria. Acta Holistica Pharmaciana, 1(1), 33–43.

Madayanti, S., Raharjo, M., & Purwanto, H. (2022). Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria di wilayah Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(3), 358–365. https://doi.org/10.14710/jkli.21.3.358-365

Malau, N. D., & Azzahra, S. F. (2020). Pencarian obat antimalaria berbasis komputer dalam mendukung digitalisasi universitas Kristen Indonesia. Jurnal Teknologi dan Ilmu Kesehatan, 15(2), 123–135.

Mawaddah, M., Marsum, M., & Utami, D. B. K. (2015). Uji bioassay pada hasil pelaksanaan indoor residual spraying (IRS) dalam pengendalian penyakit malaria. LINK, 11(3), 1055–1060.

Ocvanirista, R. D., Siswanto, S., & Murniani, M. (2024). Evaluasi implementasi kebijakan eliminasi program malaria pada Puskesmas. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(3), 1179–1196.

Pakidi, C. S., & Suwoyo, H. S. (2017). Potensi dan pemanfaatan bahan aktif alga coklat Sargassum sp. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 6(1), 551–562.

Perdana, A. A. (2021). Karakteristik kondisi lingkungan penderita malaria terhadap kejadian malaria. Jurnal Medika Hutama, 3(01 Oktober), 1696–1702.

Purwanto, & Mardiani, S. R. (2021). Sumber daya ikan dan perikanan karang di laut sekitar Pulau Seram, Provinsi Maluku, dan alternatif strategi pengelolaannya. Kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Proyek USAID Sustainable Ecosystem Advanced (USAID SEA).

Renwarin, V. M. (2014). Analisis pelaksanaan program eliminasi malaria di Kota Tomohon. JIKMU, 4(4).

Simamora, D. P., Napitupulu, D. S., & Bangun, S. R. (2024). Gambaran jenis Plasmodium sp. penyebab malaria di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 11(2), 337–340.

Tanduwinata, A., Istiqomah, H. A., Jamilah, J., Caesaria, N. L. K., & Saputra, R. R. (2015). Potensi bioaktif ekstrak alga merah (Gracillaria verrucosa) terhadap kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histologi paru tikus putih (Rattus norvegicus) pasca induksi formalin. Molekul, 10(2), 82–87. https://doi.org/10.20884/1.jm.2015.10.2.8

Ukratalo, A. M., Kakisina, P., & Mailoa, M. N. (2023). The effect of Eucheuma cottonii extract on body weight and blood sugar levels of mice (Mus musculus) with diabetes mellitus type 1. Jurnal Biologi Tropis, 23(3), 554–563. https://doi.org/10.29303/jbt.v23i3.4712

Ukratalo, A. M., Nindatu, M., Tuarita, N. A., & Kaliky, N. A. (2023). Gambaran histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) terinfeksi Plasmodium berghei setelah diberi ekstrak metanol kulit batang Alstonia scholaris. Biofaal Journal, 4(1), 49–57. https://doi.org/10.30598/biofaal.v4i1pp49-57

Vanadis, P. A., Suartini, N. M., & Ariantari, N. P. (n.d.). Aktivitas antimalaria ekstrak metanol daun murbei (Morus alba) pada mencit terinfeksi Plasmodium berghei. Jurnal Farmasi Udayana, 2(1), 279–830.

World Health Organization. (2021). Malaria. World Health Organization.