Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kapas (Gossypium hirsutum L.) Sebagai Anti Bakteri Staphylococcus aureus

Authors

  • Ahmad Zil Fauzi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Kendari, Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55606/termometer.v1i3.1872

Keywords:

Daun Kapas, Gossypium hirsutum L, Staphylococcus aureus

Abstract

Pemanfaat bahan alam sebagai obat cenderung meningkat pada kurun waktu dewasa ini untuk menggantikan obat-obatan yang modern seperti daun kapas. Banyak jenis tumbuhan yang secara etnobotani memiliki khasiat sebagai antibakteri, diantaranya adalah tumbuhan kapas (Gossypium hirsutum L.). Tumbuhan daun kapas (Gossypium hirsutum L.). Diketahui bahwa senyawa alami yang berpotensi sebagai antibakteri umumnya mengandung saponin, alkaloid, polifenol, dan flavonoid adalah tumbuhan kapas (Gossypium hirsutum L.). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai daya hambat ekstrak daun Kapas (Gossypium hirsutum L.) sebagai anti bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas daun kapas (Gossypium hirsutum L.) sebagai antibakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dasar tentang penggunaan daun kapas (Gossypium hirsutum L.) sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit infeksi, khususnya yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus sehingga dapat menjadi salah satu upaya pengembangan pengobatan yang berasal dari bahan alami. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain one shoot case study yaitu suatu desain penelitian dengan perlakuan terhadap variabel independen yang diikuti dengan pengamatan atau pengukuran terhadap variabel independen. Berdasarkan data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kapas (Gossypium hirsutum L.) mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan kategori sensitive dimana daya antibakteri yang terbesar dihasilkan pada konsentrasi ekstrak 100% yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat 18,10 mm.

References

Ahmad, A., A.F.M. Alkharkhi, S. Hena & L.H. Khim. 2009. Extraction, separation and identification of chemical ingredients of Elephantopus scaber L. Using factorial design of experiment. International Journal of Chemistry 1(1):36-49.

Ahmed, F., Amin, R., Shahid, IZ., & Sobhani, MME., 2008, Antibacterial, cytotoxic andneuropharmacological activities of Cerbera odollam seeds, Oriental Pharmacyand Experimental Medicine, 8 (4), 323-328.

Alam, M.S., N. Chopra, M. Ali and M. Niwa, 1996. Oleanen and stigmasterol derivatives from Ambroma augusta. Phytochemistry 41: 1197–1200.

Arlyza, I.S., 2008. Ekstrak Lamun Sebagai Sumber Alternatif Antibakteri Penghambat Bakteri Pembentuk Biofilm. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2008) 34 (2):223 - 241

Avani, K. & S. Neeta. 2005. A study of the antimicrobial activity of Elephantopus scaber. Indian J Pharmacol 37(2):126-128.

Azkab, MH. 2000. Oseana. Vol. XXV, No. 3, 2000.ISSN. 0216-1877.Struktur dan Fungsi pada Komunitas Lamun. . http:// oseanografi. lipi.go.id/ dokumen/oseana _xxv(3)9-17.pdf

Brooks, G. F., J.S. Butel & S.A. Morse. 2005. Mikrobiologi kedokteran. Terj. dari Medical microbiology, oleh Mudihardi, E., Kuntaman, E.B. Wasito, N.M. Mertaniasih, S. Harsono & L. Alimsardjono. Salemba Medika, Jakarta.

Cowan M. Plant Product as Antimicrobial Agent, Clinical Microbiology Reviews. 2009; 12 (4), hal. 564-582.

Davis, W.W. and T.R Stout. 1971. Disc plate methods ofmicrobiological antibiotic assay. J. Microbiology. (4):659-665

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Fadhilla, R. 2010. Aktivitas antimikroba ekstrak tumbuhan lumut hati (Marchantia paleacea) terhadap bakteri patogen dan pembusuk makanan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Hamidy MY, Safitri I, Inayah, Syafril D, Firmansyah D. Efek Antimikroba Ekstrak Metanol Daun Sapu Jagad (Isotoma longifolia) Terhadap Escherichia coli. J. Sains Tek., Agustus 2006; Vol. 12, Hal: 91–96.

Handayani, D., M. Deapati, Marlina & Meilan. 2009. Skrining Aktivitas Antibakteri Beberapa Biota Laut dari Perairan Pantai Painan, Sumatera Barat. Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang: 4 hlm. http://repository.unand.ac.id/969.

Harborne, J.B. 1987. Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Terj. dari Phytochemical methods, oleh K. Padmawinata & I. Soediro. Penerbit ITB, Bandung.

Heyne K. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan. 1987.

Ho, W. Y., H. Ky, S.W. Yeap, R.A. Rahim, A.R. Omar, C.L. Ho, & N.B. Alitheen. 2009. Traditional practice, bioactivities and commercialization potential of Elephantopus scaber Linn. Journal of Medicinal Plants Research 3(13):1212-1221.

Kannan, R.R.R., R. Arumugam, S. Meenakhshi, P. Anantharaman. 2010. Thin Layer Chromatography Analysis of Antioxidant Constituents from Seagrass of Gulf of Mannar Biosphere Reserve. International Journal of ChemTech Research CODEN (USA) IJCRGG.

Latuconsina, M.U., 2002. Studi Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroide dan Thalassia hemprichii di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Bone Batang. Skripsi Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin Makassar.

Madigan, M.T., J.M. Martinko & J. Parker. 2003. Brock biology of microorganisms. Prentice Hall, United States of America.

Nontji, A., 1987. Laut Nusantara. Penerbit Jambatan, Jakarta.

Nkang, A.O., I.O. Okonko, A. Fowotade, A.O. Udeze, T.A. Ogunnusi, E.A. Fajobi, O.G. Adewale & O.K. Mejeha. 2009. Antibiotics susceptibility profiles of bacteria from clinical samples in Calabar, Nigeria. Journal of Bacteriology Research 1(8): 89-96.

Nugrahani, Arsa Wahyu; Gunawan, Febriani; Humaidi, Akhmad. 2020. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kapas (Gossypium barbadense L.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Jurnal Farmasi Udayana, [S.l.], p. 52-6. ISSN 2622-4607.

Pelczar, M.J.Jr., ECS.Chan, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Element of Microbiology.

Qi, S.H., S. Zhang, P.Y. Qian and B.G.Wang, 2008. Antifeedant, antibacterial, and antilarval compounds from the South China Sea seagrass Enhalus acoroides. Botanica Marina, 51, pp. 441-447.

Rahman, M.D.A., Paul, P., & Rahman, A.A., 2011, Antinociceptive, Antibacterial & DiureticActivities of Cerbera odollam Gaertn Roots, Research Journal ofPharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 2 (3), 16-23

Sugianti, B. 2005. Pemanfaatan tumbuhan obat tradisional dalam pengendalian penyakit ikan. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A., dan Moosa, M.K., 1997. The Ecologi Of Indonesian Seas. Part two. The Ecologi of Indonesia Series. Volume VII.

Turnidge, J. N. Rao, F.Y. Chang, V.G. Fowler, S.M. Kellie, S. Arnold, B.Y. Lee & A. Tristan. 2008. Staphylococcus aureus. http://www.antimicrobe.org/sample_ staphylococcus. asp.

Volk, W.A. & M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi dasar. Erlangga, Jakarta.

Warsa, U.C. 1994. Kokus positif gram. Dalam: Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994. Buku ajar mikrobiologi kedokteran edisi revisi. Binarupa Aksara, Jakarta

Willey, J.M., L.M. Sherwood & C.J. Woolvertoon. 2008. Prescott, Harley, and Klein’s microbiology seventh edition. McGraw-Hill, New York.

Yasni, S., E. Syammsir & E. Direja. 2009. Antimicrobial activity of black cumin extract (Nigella sativa) againts food pathogenic and spoilage bacteria. Microbiology Indonesia 3(3): 146-150.

Zein, U., K.H. Sagala & J. Ginting. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan: 15 hlm. http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/3371/1/penydalam-umar5.pdf.

Downloads

Published

2023-06-12

How to Cite

Ahmad Zil Fauzi. (2023). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kapas (Gossypium hirsutum L.) Sebagai Anti Bakteri Staphylococcus aureus. Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, 1(3), 43–51. https://doi.org/10.55606/termometer.v1i3.1872