Tinjauan Kebutuhan Geotextile pada Timbunan Tinggi di atas Tanah Lunak

Authors

  • Achmad Firman Maulana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Evandra Sebastian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Yerry Kahaditu Firmansyah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.55606/juprit.v4i1.4657

Keywords:

Slope stability, geotextile, maximum tensile strength (Tult), embankment

Abstract

The process of embankment of the road body aims to create a safe and comfortable transportation route. However, the slopes on the road body often have limited stability and are susceptible to construction failure. The researcher intends to review the stability of the slope on the embankment with various variations in embankment height against the stability of embankment soil located on soft soil with a fairly deep depth. The need for geotextile reinforcement is influenced by the condition of the base soil itself. In geotextiles with the same Tult, the Tult of geotextiles used for all variations of embankment height in this study is 50 kN. The need for the number of geotextiles with the same embankment width and different variations in embankment height, the higher the embankment, the more geotextiles are needed.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arif, I. (2016). Geoteknik tambang. Gramedia Pustaka Utama.

Bowles, J. E. (1989). Sifat-sifat fisik dan geoteknis tanah. Erlangga.

Craig, R. F. (1989). Mekanika Tanah. Erlangga.

Craig, R. F., & Sianipar, Y. (1987). Mekanika Tanah. PT Penerbit Erlangga.

Das, B. M. (2010). Principles of geotechnical engineering. Cengage Learning.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik. (2009). Perencanaan dan pelaksanaan perkuatan tanah dengan geosintetik. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2005). Penanganan lereng jalan (Buku 1). Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2017). Manual desain perkerasan jalan. Kementerian Pekerjaan Umum.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Geosintetik untuk rekayasa jalan raya (Edisi kedua). Gadjah Mada University Press.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Mekanika Tanah 1 (Edisi V). Gadjah Mada University Press.

Lubis, M. K. Z. (2018). Evaluasi perbaikan tanah dasar lunak menggunakan geotekstile (Unpublished master's thesis). Universitas Medan Area.

Manurung, W. M., Mochtar, I. B., & Satrya, T. R. (2021). Analisis hasil perencanaan pada pemodelan stabilitas timbunan dengan program bantu XSTABL, GEO5, GeoStudio-SLOPE/W, dan PLAXIS. Jurnal Ekonomi, 19(2), 145-156.

Patria. (2013). Geotekstile woven dan geotekstile non woven. Multibangun Rekatama Patria.

Ramadan, A. F., & Agung, P. A. M. (2022). Evaluasi kelongsoran dan alternatif perkuatan menggunakan geotekstil dengan program Geoslope (Studi kasus: Kelongsoran Tol Cipali KM 122 Jalur B). Jurnal Ekonomi, 19(2), 145-156.

Rizqullah, P. G., & Yelvi. (2022). Analisis stabilitas lereng dengan perkuatan geotekstil (Studi kasus: Proyek pembangunan jalan tol Cibitung – Cilincing Seksi 2 STA 6+475). Jurnal Ekonomi, 19(2), 145-156.

Terzaghi, K., & Beck, R. P. (1987). Mekanika tanah dalam praktek rekayasa. Erlangga.

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Achmad Firman Maulana, Evandra Sebastian, & Yerry Kahaditu Firmansyah. (2024). Tinjauan Kebutuhan Geotextile pada Timbunan Tinggi di atas Tanah Lunak. Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik, 4(1), 58–66. https://doi.org/10.55606/juprit.v4i1.4657