FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2022

Authors

  • Widra Yeni ITB Haji Agus Salim
  • Elfindri ITB Haji Agus Salim

DOI:

https://doi.org/10.55606/jrik.v2i2.454

Keywords:

Stunting, Balita, Puskesmas Gunung Kota Padang Panjang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gunung Kota Padang Panjang. Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gunung. Sampel dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus adalah balita yang mengalami stunting dan kelompok kontrol adalah balita yang tidak mengalami stunting. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data penelitian di analisa menggunakan SPSS for window, untuk analisa data bivariat menggunakan uji Chi Square, sedangkan data multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian diketahui bahwa pola asuh ibu, sanitasi dan panjang badan saat lahir berhubungan dengan stunting pada balita dengan nilai p value < 0,05. Jenis kelamin, berat badan lahir, riwayat pemberian ASI ekslusif dan riwayat penyakit infeksi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan p value => 0,05.

References

Agung S, Ratna Dian, Sri Rahayu, Julius Habibi. (2020) Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting pada Balita, Studi Retspektif, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.

Almatsier,S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang.( 2021). Laporan Tahunan Program Gizi, Padang Panjang.

Hana Sofia A, Martha Irene K, (2012) Faktor Risiko Kejadian Stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati Kabupaten Pati, Journal Of Nutrition College Vl.1No.1.

Hindrawati N, Rusdiarti. (2018). Gambaran riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di desa Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. JKAKJ.

Kairun N Berawi. (2020) Pedoman Asupan dan Asuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan, Lampung: Pusaka Media.

Kemenkes RI, Buletin (2019) Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. 1 st ed. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kemenkes.

Kementerian Kesehatan RI. (2016) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat, Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2018) Laporan Riskesdas, Jakarta: Kemenkes RI.

Nasrul. (2018). Pengendalian Faktor Resiko Stunting anak baduta di Sulawesi Tengah, Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 8 Nomor 2.

Rahayu A,Fahrini Y, Andini O, Lia Anggraini, (2018) Study Guide Stunting dan Upaya pencegahannya, Bantul :CV Mine.

Siti Surya Indah Nurdin, Dwi Nur Octaviani Katili. (2019)Faktor Risiko Balita pendek (stunting) di kabupaten Gorontolo, Jurnal Antara Kebidanan Volume 2 Nomor 4.

Supariasa, Bakri B, Fajar. (2012). Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC.

Trihono, Atmarita, Tjandarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, (2015). Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya, Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes.

Downloads

Published

2022-07-22

How to Cite

Widra Yeni, & Elfindri. (2022). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2022. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(2), 35–45. https://doi.org/10.55606/jrik.v2i2.454