HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI OBAT DEMAM PADA MASYARAKAT BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.55606/jrik.v1i1.1540Keywords:
Ibu Hamil, Pengetahuan, Tindakan Swamedikasi, DemamAbstract
Demam kadang dialami oleh ibu hamil, hanya saja dalam kondisi hamil dan menyusui ibu tidak boleh sembarangan dalam memilih obat terutama obat dipasaran dan warung yang sebagian besar dikombinasikan dengan zat aktif lain yang belum tentu aman buat kehamilan. Kondisi ini tentu menjadikan pengetahuan ibu hamil dan tindakan swamedikasi obat demam menjadi penting untuk didalami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan ibu ketika dalam masa kehamilan dan menyusui dalam penggunaan swamedikasi obat demam pada masyarakat pulomerak-Banten. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan desain penelitian Cross-Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada masyarakat Banten selama 6 bulan yakni Februari-Juli 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu hamil dan menyusui yang mengalami demam di masa kehamilan dan melihat tindakan swamedikasinya ketika demam sebanyak 100 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dengan penggunakan teknik total sampling. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Chi square dimana Nilai P dianggap bermakna apabila p< 0,05.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan swamedikasi terhadap obat demam semasa kehamilan. Hasil analisis penelitian ini diperoleh nilai OR = 16,667, artinya bahwa pengetahuan mempunyai peluang sebesar 16,667 kali untuk dapat memengaruhi tindakan swamedikasi obat demam dalam masa kehamilan. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan Ibu hamil dan menyusui yang mengalami demam di masa kehamilan dan tindakan swamedikasinya ketika demam memiliki hubungan secara signifikan.
Downloads
References
BPOM. 2014. Menuju Swamedikasi Yang Aman. Info Pom. Jakarta. 3-5. Crocetti M, Moghbelli N, Serwint J. Fever Phobia Revisited: Have Parental Misconceptions about Fever Changed in 20 Years. Pediatric. 2001; 107: 1241- 6.
Depkes RI, 2015. Pemahaman Masyarakat Terkait dengan Obat Masih Rendah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI, 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. 2006.Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen Kesehatan RI. Jakarta. .
Depkes RI. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen Kesehatan RI. Jakarta
E-Stine,Brown, T.M., 1996, Principles of Toxicology, 80-81, CRC Lewis Publisher, New Yok
Hale, T., 2012. Medication and Mother’s Milk.15th Ed. New York: Pharmasoft Medical Publishing.
Hastono, Sutanto Priyo. 2016. Analisa Data Pada Bidang Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa
Lee Gm, Freidman JF, Ross-Degnan D, Hibberd PL. Goldmann DA. Misconception about colds and predictors of health service utilization. Pediatrics. 2003; 111: 231-6.
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. Ilmu kesehatan masyarakat prinsip - prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.
Sherwood L. Keseimbangan energy dan pengaturan suhu. In: Fisiologi th manusia dari sel ke sistem.4 ed. Jakarta: EGC. 2001: 596-607.
Siswosudarmo, R., 1995, Perkembangan Janin, dalam Sri Suryawati (Ed.), Efek Samping Obat, edisi kedua, 219-223,