Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Pelepah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var.Sapientum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococus Aureus Dengan Metode Difusi Sumuran
DOI:
https://doi.org/10.55606/jrik.v2i1.1440Keywords:
Skrining fitokimia, Antibakteri, Ekstrak etanol pelepah pisang ambon, Staphylococus aureusAbstract
Pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) seringkali hanya di buang, padahal pelepah pisang ambon memiliki antibakteri yang tinggi. Staphylococus aureus adalah salah satu gram positif berbentuk kokus dan merupakan bakteri patogen bagi manusia. Staphylococus aureus termasud bakteri yang banyak resistensi terhadap antibiotik. Tujuan. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder Tanin, Saponin, Flavanoid, Fenol, dan Alkaloid pada pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum). Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak pelepah pisang ambon terhadap pertumbuhan Staphylococus aureus. Untuk mengetahui konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 100% ekstrak etanol pelepah pisang ambon yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococus aureus. Metodologi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan empat varian konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 100% . Kontrol positif yang digunakan adalah Ciprofloxacin dan kontrol negatif yang digunakan adalah Aquades. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode tabung. Hasil penelitian. Skrining fitokimia menunjukan ekstrak pelepah pisang ambon mengandung tanin, saponin, flavonoid, alkaloid dan fenol. Pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% pelepah pisang ambon terhadap Staphylococus aureus di tandai dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 20% zona hambat 13 mm, konsentrasi 40% zona hambat 16 mm, konsentrasi 60% zona hambat 18 mm dan konsentrasi 100% zona hambat 20 mm. Kesimpulan. Pelepah pisang ambon memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococus aureus dengan konsentrasi yang efektif yaitu 100% degan zona hambat 20 mm dengan kategori sangat kuat.
Downloads
References
Aryadi, I Gusti A. I. P. dan Dina Nurkumala Sari (2019) Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Pertumbuhan Salmonella tyhpi Secara In Vitro. Skripsi. Universitas Mahasaraswati, Denpasar.
Asty Intan Lestari ningthyas. 2021. Perbedaan Konsentrasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Batang Pisang Kluthuk (Musa balbisiana Colla) Terhaddaap Staphylococcus aureus Dan Pseodumonas aeruginosa. Perpustakaan. Universitas Surakrta.
Arifki, H. H., & Barliana, M. I. Karakteristik dan Manfaat Tumbuhan Pisang di Indonesia: Review Artikel. Farmaka, (2018). 196-8.
Budiyanto, A. Yulianigsih dan Ega Amelinda. 2018. Pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap karakter pektin dari ampas jeruk siam (Citrus nobilis L.). J. Pascapanen. 5.(2) : 37-44
Claudia, R., T. Estiasih, D. W. Ningtyas, dan E. Widyastuti. 2019. Pengembangan Biskuit dari tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomea bataatas, L) dan Tepung Jagung (Zea mays) Fermantasi : Kajian Pustaka.Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 1589-1595.
Dalter A. M. dan Dewi Tuti Alafiah. 2017.
From Medical Herbalism to Phytotherapy in dermatology : back to the future. Dermatologic Therapy. Vol 16 : 106-113 URL :http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
(5)
Hermawan, anang, W. Hana, T. Wiwiek dan Nur Lisa Fitri. 2019. “Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper Betlel) Terhadap Pertumbuhan Staphylococus Aureus Dan Escherichia Coli Dengan Metode Difusi Disk.” Universitas Erlangga
Istiana, Nurdjanah R. dan Nur Lisa Fitri, 2019.
“Aspek pengeringan dalam mempertahankan kandungan metabolit sekunder pada tanaman obat.” Perkembangan Teknologi TRO 21 (2): 33-39.
Inayah Fitri 2021. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BONGGOL PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca Linn. Var. Kepok) TERHADAP Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA. Unuversitas Billfath Lamongan
Khinanty, Nisa dan Tivani. 2019. “Uji aktivitas Ekstrak Etil Asetat Pelepah pisang Anbon (Musa Paradisiaca) terhadap Staphylococus aureus.”Jurnal Mahasiswa PSPD FK U niversitas Tanjungpura 5 (1)
Kusumawardhani, E. (2018) Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Merah Dan Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah (Syzygium Myrtifolium Walp.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne. Institut Sains dan Teknologi Nasional
Peologegan, M et al. dan Dewi Tuti Alafiah. 2017. Aktivitas Antimikroba dan Fitokimia dari Beberapa Tanaman Obat. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. pp: 974-8.
(4)
Rijayanti, Rika Pratiwi. (Nur Lisa Fitri. 2019). “Uji Aktifvitas Antibaktri Ekstrak Etanol Daun Manga Bacang (Mangifera Foetida L.) Terhadap Sthapylococus aureus Secara In
Vitro.” Jurnal mahasisws PSPD FK Universitas tanjungpura 1 (2)
Rita, W.S, 2009, Penapisan Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.). Medicina, 40(2): 104-108
Sim, Romi dan SAifudin Zukhri. 2017. Kejadian Infeksi Luka Episiotomy Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal DI RSUD. H. Adam Malik Dan RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Siswandono, Seokardjo dan Nur Lisa Fitri. 2019. Kimia Medisinal. Surabaya Airlangga Univesity Press.
Siregar, Angelina Ferawaty, Agus Sabdono, Delianis Pringgenies dan Nur Lisa Fitri. 2019. “Portensi antibakteri ekstrak rumput laut terhadap bakteri penyakit kulit Peudomonas aeuruginosa, Staphylococus epidermis, dam Micrococcus luteys,” Jurnal of research 1 (2): 152-160.
Sutisna Entang, 2016. UJI AKTIVITAS GETAH POHON PELEPAH PISANG AMBON (Musa paradisiacar var sapientum) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Streptoccus pyogenes. JURNAL ANALISIS KESEHATAN. POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
Taufik, M., E. Yulianti., A. Barizi. E.K Nayanti, dan Dina Nurkumala Sari (2019) Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Air Daun Paitin (Thiotonia Diversifola) sebagai bahan insektisida botati untukpengendalian hama tungau eriophyidae. Thesis. Chemistry
Dapertemen Of Science Andtechnology Faculty Islamic Of Universitas (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Alchemy Journal. (11) : 104-157.
Yuliana, Siti RI, Michael A. Leman, dan P. S.
Anindita, Nur L.F. 2019. “UJI DAYA HAMBAT SENYAWA SAPONIN BATANG PISANG (Musa paradisiace) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans.” e- GIGI 3 (2).