EDUKASI PENGELOLAAN PEKARANGAN RUMAH DAN PENYERAHAN BIBIT LELE BAGI KELUARGA TERDAMPAK COVID 19

Authors

  • Asrina Pitayanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Sagita Suharyati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun

DOI:

https://doi.org/10.55606/jpmi.v2i1.1134

Keywords:

Edukasi Pengelolaan pekarangan, Penyerahan Bibit Lele

Abstract

Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemberdayaan untuk usaha budidaya ikan lele supaya keluarga  mampu menambah sumber  pangan dan pendapatan bagi keluarganya. Pengelolaan pekarangan sering juga disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotik hidup (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Pengelolaan pekarangan ini dapat dilakukan oleh keluarga sehingga mudah untuk pemeliharaan dan hasilnya bisa dinikmati oleh keluarga.

Laporan The State of Food Security and Nutrition in the World terbaru yang dirilis Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia sendiri tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Estimasi rata-rata jumlah penduduk kurang gizi di Asia Tenggara periode 2019-2021 menurut FAO Indonesia: 17,7 juta orang. pandemi Covid-19 dan ketahanan pangan akan membaik, nyatanya kelaparan global terus meningkat sampai 2021. Masalah ini menunjukkan bahwa kebijakan negara-negara tidak lagi berkontribusi dalam mengurangi kelaparan, kerawanan pangan, dan malnutrisi," lanjutnya. Upaya pemerintah negara memperbaiki kebijakan dalam sektor pertanian, supaya bahan pangan sehat bisa dijangkau oleh kelompok berpendapatan rendah.

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam pencegahan kurang gizi serta upaya dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan keluarga adalah penyuluhan dan dilanjutkan dengan diskusi, serta pemberian bibit lele menggunakan ember. sasaran yang cukup strategis dalam kegiatan ini adalah 30 keluarga. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses dan evaluasi akhir. Selain kegiatan demonstrasi keterampilan pemanfaatan pekarangan, dilakukan juga penyerahan bibit lele yang pada warga. Hasil kegiatan mendapatkan adanya partisipasi masyarakat dalam mengoptimalkan pekarangan rumah untuk sumber pangan. Kegiatan ini efektif untuk meningkatkan keterampilan tentang pemanfaatan lahan pekarangan rumah meningkatkan gizi keluarga dan terjadinya stunting.

References

Beetlestone. (2012). Creative learning: strategi pembelajaran untuk melesatkan kreatifitas siswa. Bandung: Nusa Media.

Food and Agriculture Organization. The state of food and agriculture. Vol. 59, The Eugenics review. Rome: FAO; 2013. 73–74 hal.

Fauziah, Z., dan M.Bait. 2020. Optimalisasi Lahan Pekarangan Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan Keluarga. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. Vol. 1 No. 1. Kristanti. 2012. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Menjadi Taman Yang Produktif. Sistem Agroforestri dan Aplikasinya. Graha Ilmu.

Nurmala. T. 2010. Potensi dan Prospek Pengembangan Hanjeli (Coixlacrymajobi L) sebagai Pangan Bergizi Kaya Lemak untuk Mendukung Diversifikasi Pangan Menuju Ketahanan Pangan Mandiri. Artikel Pangan. Vol. 20 No. 1. 41- 48.

Peraturan Pemerintah. 2002. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan.

Syaiful Bahri Djamarah (2000:2 ), Slameto ( 2010: 2 ). Belajar dan Faktor yang mempergaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.

Downloads

Published

2023-01-30

How to Cite

Asrina Pitayanti, & Sagita Suharyati. (2023). EDUKASI PENGELOLAAN PEKARANGAN RUMAH DAN PENYERAHAN BIBIT LELE BAGI KELUARGA TERDAMPAK COVID 19 . JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA, 2(1), 83–88. https://doi.org/10.55606/jpmi.v2i1.1134

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.