RIWAYAT POLA ASUH DAN POLA MAKAN DENGAN KEJIDIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA BIRU

Authors

  • Fatma Widiyanti Darussalam Universitas Muhammadiyah Gorontalo
  • Andi Akifa Sudirman Universitas Muhammadiyah Gorontalo
  • Dewi Modjo Universitas Muhammadiyah Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.55606/detector.v1i2.1365

Keywords:

Stunting, Pola Asuh, Pola Makan, Balita

Abstract

Stunting  atau  sering  disebut perawakan pendek  (kerdil) merupakan  sebuah keadaan balita   yang   mempunyai   tinggi   badan   atau panjang   badan   yang kurang   dari standar usianya.Tujuan:Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui riwayat pola asuh pola makan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru. Desain penelitian yang digunakan secara kuantitatif dengan jumlah responden sebanayk 85 orang dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan uji statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan riwayat pola asuh (p-value 0.019) dan riwayat pola makan (p-value 0.000) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Telaga Biru. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa stunting dapat dipengaruhi oleh riwayat pola makan balita dan pola asuh orang tua. Saran: Untuk para orang tua khusus nya pada ibu hamil agar dapat lebih memperhatikan status gizi pada saat kehamilan agar dapat mencegah anak lahir stunting, dan memperbaiki pola asuh orang tua terhadap anaknya agar dapat mendapatkan pengasuhan yang baik

 

 

References

Almatsier S. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Aramico. 2013. Hubungan Sosial Ekonomi, Pola Asuh, Pola Makan dengan Stunting pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Aceh Tengah.

Aridiyah, Farah Okky. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wiliyah Pedesaan dan Perkotaan. Universitas Jember.

Aryastami, N.K. 2015. Pertumbuhan usia dini menentukan pertumbuhan usia pra-pubertas (studi longitudinal IFLS 1993-1997-2000) [Longitudinal study, secondary data analisys]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Badshah, S, Mason, L, Mckelvie, K, Payne, R, Lisboa, PJG 2008, ‘Risk factor for low birth weight in the public-hospitals at Peshawar NWFP-Pakistan’, BMC Public Health, vol. 8, no. 197,hh. 1-10.

Bansal, C., Agrawal, R., Sukumaran, T., 2013.IAP Textbook of Pediatrics. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.

Bloem MW, de Pee S, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, et al. Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN countries workshop. Food Nutr Bull. 2013; 34(2 Supl.): S8-S16.

Branca F, Ferrari M. Impact of micronutrient deficienies on growth: The stunting syndrome. Ann Nutr Metab. 2002; 46(suppl 1): 8-17.

Damayanti, R. A., Muniroh, L. dan Farapti 2016 ‘Perbedaan Tingkat KecukupanZatGizidanRiwayatPemberianAsiEksklusifPadaBalitaStuntingDan NonStunting’,MediaGiziIndonesia, II(1),pp.61–69.

Dekkar, L.H., Plazas, M.M., Bylin, C.M.A dan Villamor, E. 2010. Stunting assosiated with poor socioeconomic and maternal nutrition status and respiratory morbidity in Colombian schoolchildren. Food and Nutrition Bulletin. 31: 2

Departemen Kesehatan RI. 2014. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI.

Eniyati. 2016. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi Balita. Yogyakarta : STIKES Jendral A. Yani Yogyakarta

Fernald LC, Neufeld LM. 2017.Overweight With Concurrent Stunting in VeryYoungChildrenfromRuralMexico:PrevalenceandAssociatedfactors.European journal of clinical Nutrition. 61: 623-632.[accessed february 29,2013].

Hack, Klein and Taylor. 2004. Long term depelopmental outcomes of low birth weight infants. Nasional institute of Neurological disorders and stroke (www. ninds. nih. gov/health and medical /disorder/cerebral palsy. htm)

Handayani. 2017. Penyimpangan Tumbuh Kembang pada Anak dari Orang Tua Bekerja Volume 20 no 1 Jurnal Keperawatan. Jakarta : Salemba Humaika.

Harahap, VY. 2012. Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Status Gizi Pada Siswa Negeri 2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Band Aceh

Hurlock, EB. 1999. “Perkembangan Anak”, .Jilid 1, Edisi Keenam. Alih bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta : Erlangga

Izzah, K. A., Muarofah, & Puspitasari, M. T. 2018.Hubungan Riwayat BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dengan Perkembangan Motorik Halus dan Kasar Bayi Usia 6-12 Bulan (Studi di Wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Babat). Jurnal STIK Insan Cedekia Medika.

Notoatmodjo S. 2012. Metodeologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Paneo, Ibrahim. 2019. JKN dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Ideas Publishing. Kota Gorontalo.

Persagi. 2018. Stop Stunting dengan Konseling Gizi. Jakarta : Penebar Plus.

Proverawati Atikah dan Ismawati Cahyo. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha Medika.

ProverawatidanIsnawati.2010.BBLR(BeratBadanLahirRendah).Nuhamedika.Yogyakarta.

PSG. 2015. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.

Pudjiadi H., Hegar B., Handryastuti S., Idris S., Gandaputra P., Harmoniati. 2010. Pedoman Pelayanan Medis jilid 1. Pengurus pusat ikatan dokter anak Indonesia

Purwarni, E. and Mariyam. 2013 ‘Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizipada Anak 1 sampai 5 Tahun di Kabuman Taman Pemalang’, JurnalKeperawatanAnak, 1(1),pp. 30–36.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A.O., dan Anggraini, L. 2018. Study Guide – Stunting dan Upaya Pencegahannya. Yogyakrta Indonesia.

Rakhmawati, Istina. 2015. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Jawa Tengah.

Renyoet, Brigitte Sarah. 2013. Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Makasar : Universitas Hasanuddin.

Downloads

Published

2023-03-10

How to Cite

Fatma Widiyanti Darussalam, Andi Akifa Sudirman, & Dewi Modjo. (2023). RIWAYAT POLA ASUH DAN POLA MAKAN DENGAN KEJIDIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA BIRU. Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(2), 99–109. https://doi.org/10.55606/detector.v1i2.1365